Sunday 8 March 2009

“Partai Islam Partai Malaikat, Itu Penipuan"

“Kalau Islam disebut partai malaikat, itu penipuan. Tujuannya supaya orang Islam menjadi kerdil dan tidak punya partai besar,” kata dia. “Kan tidak ada yang bisa jadi malaikat.”

VIVAnews – Memisahkan konsep partai politik antara Islam dan nasionalis dinilai sudah tidak relevan. Karena realitas politik di Indonesia menunjukkan bahwa dua kekuatan itu sudah bergeser dan saling melebur. “Seharusnya memang ada dua kekuatan besar itu untuk koalisi secara signifikan. Tapi hal itu juga kami pertanyakan,” kata Fahri Hamzah, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera, di Jakarta. Konsep Islam dan nasionalis dinilai hanya merupakan identifikasi untuk menjelaskan partai dengan masa lalunya. Itu sebabnya, Fahri mengatakan rancangan Islam dan nasionalis bukan merupakan otak ideologi yang sama sekali tidak dapat disatukan. Dikotomi seperti itulah yang dinilai memunculkan pandangan bahwa partai Islam adalah partai malaikat. Dan partai nasionalis adalah partai iblis. Fahri tidak sepakat dengan penggambaran konsep semacam itu. Dia menilai pandangan model itu justru akan memerosotkan perkembangan partai Islam. “Kalau Islam disebut partai malaikat, itu penipuan. Tujuannya supaya orang Islam menjadi kerdil dan tidak punya partai besar,” kata dia. “Kan tidak ada yang bisa jadi malaikat.” Sebaliknya, simbol bahwa partai nasionalis adalah partai iblis juga dinilai tidak benar. Pandangan semacam itu menurut Fahri merupakan penyesatan. Dampaknya ialah orang Islam otomatis menolak bekerjasama dengan kelompok nasionalis. Itulah sebabnya Fahri sepakat pandangan yang membagi dua kelompok yang seolah-olah tidak dapat disatukan itu dihilangkan. “Yang disebut Islam adalah Islam moderat yang longgar. Dan yang nasionalis juga seperti itu, nasionalis yang moderat dan longgar.” • VIVAnews

sumber

kebenaran islam tidak menjadikan partai islam itu benar. Ia sungguh, suatu yang berbeza. Sucinya islam tidak akan menjadikan partai islam suci dari kesalahan dan kritikan. corak fikir "kami partai islam, maka kamu mesti undi kami.fullstop." dan yang seumpama dengannya sungguh suatu yang menjijikkan seolah2 tingginya partai itu setinggi islam. Ia meletakkan muslim seolah-olah jika tidak memangkah partai islam= tidak yakin dengan islam. wujudnya elemen manusiawi yang tidak maksum menjadikan setiap partai islam bisa sahaja menginterpretasi teksual islam menurut kemahuan dan kepentingan masing2. Dan bisa sahaja ada interpretasi yang berbeza pada teks yang sama yang membezakan percaturan politik. Maksudnya wujud khilaf(perbezaan) yg pasti tidak diketahui mana satu yang lebih betul. Kebenaran yang pasti milik Allah. Hatta partai nasionalis bisa sahaja langkahnya lebih islam dari partai islam jika kita menumpukan kepada isi(substance) yang menepati kehendak islam lebih daripada slogan retorik atau kulit (form). [ini bukan kempen partai nasionalis!].





3 comments:

fateh saleh said...

dah tukar kaler tono?

melintangpatah said...

kaler yg besa sgt2 memboringkan dan memuakkan samada org lain dan aku sendiri..

tapi still subtancenya tetap tono..maybe org lain patut stat tukar kaler jugak supaya nampak up-to-date dan segar..form baru mungkin akan menarik minat ramai utk jenguk2..hehehe..

nurhidayahmahli said...

Assalamualiakum...1st time tok...